watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

SINTA MAHASISWI BISPAK

Ini kisah 2 tahun yang lalu, ketika aku masih
indekost di kota Dps. Ketika itu aku baru kerja di
sebuah perusahaan. Ditempat kostku yang
mempunyai 10 kamar lengkap dengan kamar
mandi dalam dan teras masing-masing itu
merupakan tempat yang nyaman dan bebas.
Maksudku bebas karena pemilik rumah tidak
tinggal disana, hanya sebulan sekali datang
menarik uang kost atau sesekali jika ada perlu
mengecek keadaan. Klo ada yang bertamupun
bebas sampai tengah malam atau menginap asal
tidak ribut dan mengganggu penghuni yang lain
tidak ada masalah. Kebetulan saat aku masuk 8
kamar sudah terisi. Aku menempati kamar
paling pojok bersebelahan dengan kamar
seorang mahasiswi di sebuah PTS, berumur
sekitar 20 tahun.
Lebih sepekan berlalu, aku belum begitu akrab
dengan semua penghuni disana, selain karena
masing-masing kamar dibatasi tembok
pembatas juga sibuk dengan urusannya
masing-masing termasuk aku dan memang
disana antar penghuni jarang ada yang
mengobrol satu sama lain kecuali hanya sapaan
basa-basi ketika kebetulan berpapasan.
Walaupun semua penghuni disana berstatus
single tapi ada 5 pasangan yang sudah tinggal
bersama, mungkin istilahnya kumpul kebo atau
apalah. Hanya aku dan 3 wanita termasuk
mahasiswi disebelah kamarku yang tinggal
sendiri, tapi kuperhatikan merekapun sudah
mempunyai pasangan atau minimal dekat laki-
laki karena masing-masing sering dikunjungi
teman laki-laki dan tak jarang menginap sampe
pagi dikamar si wanita.
Awalnya aku tidak terlalu peduli dengan
kecuekan masing-masing karena enak juga tidak
ada yang saling mengganggu atau mau tau
urusan orang, ya mungkin ciri masyarakat
perkotaan pikirku, tapi lama-lama mahasiswi
dikamar sebelahku, sebut saja namanya Sinta,
menarik perhatianku. Bukan saja wajahnya
cantik, body yang langsing, tinggi sekitar 160 cm
dan berkulit mulus, Sinta yang kesehariannya
suka berpakaian seksi itu kerap membawa laki-
laki yang berbeda menginap dikamarnya. Kupikir
biasalah pergaulan bebas anak sekarang.
Suatu hari lampu dikamar mandiku mati, aku
naik keatas bak mandi dengan maksud
mengganti bola lampu yang dapat dijangkau dari
sini tanpa sengaja aku melihat retakan berupa
celah ditembok kamar mandiku, letaknya diatas
dekat plafon. Iseng aku intip kecelah itu dan
sedikit kaget ternyata dari situ aku bisa melihat
kedalam kamar Sinta tepat mengarah ke tempat
tidurnya. Pikiran iseng melintas dikepalaku,
gimana kalo kuintip saja Sinta dengan teman laki-
lakinya dikamar, lumayan pertunjukan gratis.
Esoknya pulang kerja, sambil tiduran menunggu
Sinta kembali ke kostnya. Kira-kira jam 22.00
kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip
lewat jendela, ternyata Sinta dan teman laki-
lakinya datang. Tak sabar, aku mulai mengintip
dari celah kamar mandi, Kulihat laki-laki itu
menunggu Sinta yang sedang menutup pintu
kamar, kemudian mereka berpagutan sambil
saling melepaskan pakaian. Hanya dalam
beberapa detik mereka sudah telanjang bulat,
Sinta jongkok di hadapan laki-laki itu yang
penisnya setengah ereksi dan mengulum penis
besar di hadapannya. Mulut Sinta hampir tidak
bisa menampung seluruh penisnya.
Perlahan penis laki-laki itu ereksi penuh karena
permainan lidah Sinta. Laki-laki yang tinggi besar
mengangkat tubuh mungil Sinta ke tempat tidur
dan langsung menindihnya. Dengan sangat
bernafsu laki-laki itu melahap buah dada kenyal
milik Sinta.
Dari sini aku dengan jelas melihat wajah Sinta
yang lagi merem melek menikmati permainan
lidah laki-laki itu apalagi lampu kamarnya tidak
dimatikan.
Selang berapa menit mereka berganti posisi 69.
Mulut Sinta disumbat dengan penis besar laki-laki
itu. Dengan sangat bernafsu Sinta memainkan
penis di mulutnya, sedangkan laki-laki itu sendiri
sibuk memainkan lidahnya di clitoris Sinta,
kulihat kaki Sinta mulai menegang dan paha Sinta
menjepit kepala laki-laki itu.
Setelah puas, laki-laki itu duduk bersandar di
head board dan Sinta duduk di pangkuannya
dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu
pada lututnya, perlahan Sinta memasukan penis
besar laki-laki itu ke lubang vaginanya. Penis laki-
laki itu mulai menerobos masuk. Dia mendongak
ke atas sedikit meringis saat menurunkan pantat
bahenolnya agar penis laki-laki itu masuk lebih
dalam.
Sinta mulai menggerakkan pantatnya maju
mundur, sedangkan laki-laki itu mejilati dan
menyedot buah dada Sinta. Gerakan Sinta maju
mundur makin lama makin cepat dan tidak
beraturan, selang 5 menit tubuh Sinta bergetar
hebat menikmati orgasme sambil melumat
mulut laki-laki itu.
Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui
Sinta agar bangkit lagi. Dengan memainkan buah
dada Sinta yang kenyal, dia bangkit lagi
gairahnya, Sinta lalu mengangkangkan pahanya
lebar-lebar, dari celah ini aku bisa lihat vagina
Sinta yang kemerah-merahan akibat gesekan
penis besar laki-laki itu. Dia menusukkan
senjatanya ke vagina Sinta dan mulai
menggerakkan pantatnya maju mundur dengan
keras, saking kerasnya sampai terdengar suara
sayup-sayup, “Plak! plok…, plak! plok!”, dari
benturan paha mereka.
Sinta seperti mendesah hebat setiap kali laki-laki
itu menghunjamkan penisnya dalam-dalam.
Penisku rasanya sudah tidak kuat menahan sakit
karena tegang sejak tadi. Posisi ini tidak bertahan
terlalu lama, laki-laki itu minta Sinta nungging
dan dia menusukkan senjatanya dari belakang,
aku bisa dengan jelas melihat penis laki-laki itu
keluar masuk menusuk vagina Sinta.
Lima menit berlalu laki-laki itu menunggangi
Sinta, perlahan-lahan gerakanya mulai tak
beraturan apalagi Sinta juga ikut
menggoyangkan pantatnya. Akhirnya laki-laki itu
mencabut penisnya dan menyodorkan ke Sinta,
Sinta tanpa canggung memasukkan penis yang
baru keluar dari vaginanya dan dipenuhi cairan
vagina itu kemulut. Kulihat Sinta menghisap
penis laki-laki itu sambil tangannya sesekali ikut
mengocok-ngocok penis laki-laki itu dan tak lama
wajah Sinta sudah dilumuri cairan sperma yang
menyemprot keluar. Kulihat Sinta menjilati penis
laki-laki itu samapi bersih.
Berdua mereka ke kamar mandi, tapi sayangnya
aku tidak bisa melihat situasi kamar mandinya
dari sini. Aku balik ketempat tidurku tapi mataku
tidak bisa terpejam, dalam pikiranku masih
terbayang adengan hot Sinta dengan laki-laki itu.
Membayangkan mereka, aku jadi tidak bisa tidur
sampai pagi.
Beberapa hari berlalu, suatu malam samar-
samar kudengar desahan dikamar sebelah, it’s
show time, cepat-cepat kulihat dari celah kamar
mandi dan ternyata mereka Threesome, Sinta,
laki-laki itu dan temanya satunya lagi. Sekarang
kutahu Sinta adalah mahasiswi bispak dan bisa
dibayar untuk melayani laki-laki, hanya Sinta
selalu memilih laki-laki yang bisa
mengencaninya. Laki-laki yang sudah dikenalnya
dengan baik, Sinta tak sungkan mengajak
berkencan dikost’annya.
Sinta kulihat sedang nungging sedangkan laki-laki
itu memompa vagina Sinta dari belakang, tangan
Sinta berpegangan ke pinggir ranjang sambil
melumat penis milik laki-laki satunya yang duduk
di pinggir ranjang. Aku baru tahu kalau Sinta
benar-benar binal. Wah ini adegan yang
sungguh sangat membuat birahi.
Laki-laki itu mencabut penisnya dari vagina Sinta
dan menancapkanya lagi ke lubang pantat Sinta.
Laki-laki itu nampak mulai bernafsu, semetara
Sinta berteriak kecil setiap penis besar ini masuk
lebih dalam. Dalam 5 menit laki-laki itu mencabut
penisnya dan menumpahkan seluruh cairan
spermanya di punggung Sinta. Sementara laki
satunya lagi asyik menikmati permainan mulut
Sinta, kemudian Sinta di tempatkan di pinggiran
bed dengan posisi nungging sementara laki-laki
satunya itu berdiri di lantai, di pingiran bed dan
bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang
pantat Sinta. Goyangan pantat laki-laki itu
menimbulkan suara sayup-sayup, “Ceplak..,
ceplok..!”,.
Penis laki-laki itu makin keras menghunjam
pantat Sinta sambil tangannya meremas keras
pantat bahenol Sinta. Datang dari kamar mandi si
laki-laki pertama langsung ikutan nimbrung lagi,
dia menyusup ke bawah tubuh Sinta dengan
kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan
penisnya ke vagina Sinta lalu menurunkan badan
Sinta, laki-laki itu satunya lagi tetap berdiri
dengan penis menancap ke pantat Sinta, dia agak
membungkuk karena badan Sinta merendah dan
nempel ke tubuh laki-laki itu. Mereka mulai
bergoyang, mulut Sinta dengan lahap menjilat
dada bidang si laki-laki itu.
Laki-laki kedua pantatnya kian keras bergoyang
dan akhirnya, “Cret.., cret.., cret”, spermanya
tumpah dibongkahan pantat Sinta, sementara si
laki-laki itu masih asyik menikmati goyangan
Sinta dari atas, karena laki-laki satunya lagi tidak
lagi menusukan senjatanya, Sinta lalu duduk
bersimpuh di penis si laki-laki itu dan bergoyang
maju mundur. Tangan si laki-laki itu meremas
buah dada kenyal milik Sinta, desahan Sinta
makin hebat sampai akhirnya lemas terkulai di
atas tubuh laki-laki itu.
Laki-laki itu bangkit dan mulai menyodok lubang
pantat Sinta yang lagi tengkurep lemas. Plok..,
plok.., plok..!, bunyi pantat dan paha mereka
beradu, selang beberapa menit si laki-laki itu
membalikkan tubuh Sinta dan mengangkangi
wajah Sinta sambil mengocok-ngocok penisnya
sendiri, sementara Sinta tampak membuka
mulutnya lebar-lebar ketika laki-laki itu
menumpahkan spermanya dimulut Sinta dan
tampak Sinta menelan cairan sperma yang
memenuhi rongga mulutnya itu.
Laki-laki kedua datang dari kamar mandi,
langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka.
Tinggal laki-laki itu berdua dengan Sinta dikamar.
Dia menggendong Sinta ke kamar mandi,
mungkin saling membersihkan diri, mereka tidur
bugil dengan saling berpelukan.
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.15,
aku berencana besok aku akan bolos kerja.
Sampai jam 02.00 di kamar Sinta tidak ada
aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan
tetap saling berpelukan. Akhirnya aku tertidur
karena bosan menunggu.
Jam 04.00 aku terbangun dan iseng kuintip lagi
sambil kekamar mandi. Eh kulihat tangan Sinta
mengocok penis si laki-laki itu yang sedang
berdiri setengah tiang. Kepala Sinta dituntun oleh
laki-laki itu untuk melakukan blowjob. Mulut Sinta
yang mungil tampak mengembung akibat
sumbatan penis si laki-laki itu. Setelah berapa
lama akhirya tumpah juga isinya di mulut Sinta,
si laki-laki itu akhirnya tertidur pulas lagi,
sementara Sinta ke kamar mandi mungkin
membersihkan mulutnya.
Jam 06.30 laki-laki itu bangun, berpakaian dan
pamitan ke Sinta yang bermalas-malasan di
tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si laki-
laki itu pergi, tak tahan menahan konak aku
menyerbu masuk ke kamar Sinta dan mengunci
pintu, dia kaget sekali melihat aku datang, aku
langsung membuka pakaianku dan
menindihnya. Berberapa kali dia berontak,
namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke
vaginanya. Puas mengocok vaginanya, aku
minta dia nungging untuk menyodok lubang
satunya. Dia menolak, “Sin… kamu jangan
munafik, laki-laki itu dua orang itu kenapa kamu
kasih…ah?”, aku keceplosan ngomong. Dia
terheran-heran dan menanyakan dari mana aku
tahu hal itu. Akhirnya aku menjelaskan aktivitas
mengintipku di kamar sebelah. Wajah Sinta
tampak merah padam antara malu dan marah,
apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya
yang hot dan binal dengan laki-laki itu. Akhirnya
sekian lama menahan konak, aku mendapat
blowjob dari Sinta, bahkan melakukan anal, dan
penutup permainan dengan ngecrot di mulut
mahasiswi bispak ini yang juga tak menolak
ketika kuminta menelan cairan spermaku yang
tumpah dimulutnya.


Adult | GO HOME | Exit
1/6036
U-ON

inc Powered by Xtgem.com